top menu

Kompolnas Dan PWRI Desak Kasus Penganiayaan Perwira Polri Diusut Tuntas

Anggota Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mendesak aparat Kepolisian untuk segera menindak lanjuti terkait kasus dugaan penganiayaan oleh oknum anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) terhadap dua perwira Polda Metro Jaya.

Silaturahmi Dandim 0503/JB dan Koramil se-Jakbar dengan Pengurus Pokja Jakbar

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0503/JB menggelar silaturahmi dengan Kelompok Kerja (Pokja) wartawan cetak dan elektronik Jakarta Barat (Jakbar) di Makodim 0503/JB, Jalan S Parman, Jumat (13/3).

Aparat Kepolisian Bentrok Dengan Ormas Pemuda Pancasila

Ratusan kader Pemuda Pancasila bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Cokro Aminoto, Ciledug Raya, Tangerang, sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (10/5/2015).

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Potret Buram Pendidikan di Indonesia

“Siswa SMK 35 PGRI Jakarta, tewas dikeroyok”

Jumat, 13 Maret 2015

JAKARTA: Silaturahmi Dandim 0503/JB dan Koramil se-Jakbar dengan Pengurus Pokja Jakbar



JAKARTA- Komandan Distrik Militer (Dandim) 0503/JB menggelar silaturahmi dengan Kelompok Kerja (Pokja) wartawan cetak dan elektronik Jakarta Barat (Jakbar) di Makodim 0503/JB, Jalan S Parman, Jumat (13/3) sekitar pukul 15.00 WIB petang.

Acara silaturahmi dihadiri para Pasi Kodim 0503/JB dan para Danramil diantaranya Pasi Inteldim 0503/JB, Kapten Inf Jefriansen Sipayung, Dan Unit Inteldim, Lettu inf Mulyono dan para Danramil se Jakbar, Ketua Pokja Jakbar, Mahmud Satria dari Forum Betawi Rembug (FBR), Sekretaris, Bram Lesmana Naibaho dari koran Cakrawala, Humas Pokja Jakbar, Budi S dari Harian Pelita.

Dandim 0503/Jakarta Barat Letkol Arh Riksawan Ardhianto,SIP menyampaikan ucapan terima kasih kepada para para wartawan sebagai mitra kerja dalam mengemban tugas yang selama ini telah bekerja sama dengan baik dan berharap jalinan silaturahmi dapat berlanjut.

Menurutnya, media memiliki peranan yang sangat penting, bisa membentuk opini atau merubah opini dan dapat memberikan pandangan kepada masyarakat yang bisa membuat pemberitaan berimbang dan obyektif, atau sebaliknya.

Seperti dicontohkan Dandim 0503/JB, yang muncul hanya berita negatif saja, sementara kegiatan yang positif yang sudah dilakukan misalnya, karya bakti TNI, pembagian sembako, pengobatan gratis, membantu korban banjir, pembersihan sungai Ciliwung dan lainnya dalam pemberitaannya masih kurang.

"Karena itu, peran media sangat penting menentukan pemberitaan yang berimbang dan obyektif," kata Dandim 0503/JB di hadapan para wartawan.
Dandim juga menyampaikan terima kasih kepada para wartawan yang telah banyak berbuat dengan mempublikasikan kegiatan TNI, dalam hal ini Kodim 0503/JB dengan jajarannya, sehingga dengan pemberitaan melalui media baik cetak maupun elektronik memberikan penilaian yang optimis bagi TNI, dan khususnya bagi jajaran Kodim 0503/JB.

"Mudah-mudahan kedepan, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin untuk saling tukar informasi, saling mengenal, dan mempererat tali silaturahmi antar sesama. Karena silaturahmi adalah suatu hal yang luar biasa yang tidak ada ruginya," kata Dandim 0503/JB.

Letkol Arh Riksawan Ardhianto berharap, dengan hubungan yang sudah terbina selama ini dapat terus dilaksanakan untuk bisa mendukung kegiatan dari Kodim 0503/JB dan juga dalam membantu pemerintah dan masyarakat Jakbar didalam menjaga keutuhan NKRI.

Akhir silaturahmi,Dandim 0503/JB memberikan cindera mata berupa patung seorang prajurit sedang membawa rangsel kepada Pokja Jakbar yang beranggotakan wartawan, LSM, dan ormas yang diwakili Ketua Pokja Jakbar Mahmud Satria.(Hl|dr)

JAKARTA: Kompolnas Dan PWRI Desak Kasus Penganiayaan Perwira Polri Diusut Tuntas



JAKARTA- Anggota Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mendesak aparat Kepolisian untuk segera menindak lanjuti terkait kasus dugaan penganiayaan oleh oknum anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) terhadap dua perwira Polda Metro Jaya, Kompol Budi Hermanto dan Kompol Teuku Arsya Khadafi di Bengkel Kafe SCBD beberapa waktu lalu.

Dikatakan Edi Hasibuan, bahwa penyidik Polda Metro Jaya tidak “mempetieskan” laporan pengelola Bengkel Kafe SCBD terkait dugaan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oknum anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) TNI,” tegasnya.

“Semua taat hukum tidak ada Warga Negara Indonesia yang kebal hukum,” kata Edi Hasibuan saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Rabu (11/3).

Edi juga meminta penyidik kepolisian menindaklanjuti dugaan penganiayaan oknum Pomal TNI terhadap dua perwira Polda Metro Jaya Tersebut, dan Kompolnas tidak setuju jika laporan penganiayaan terhadap anggota Polri dihentikan karena barang bukti sudah lengkap,” tegas Edi.

Jika proses hukum dugaan penganiayaan itu dihentikan, Edi mengatakan akan berdampak buruk terhadap setiap anggota Polri yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI.

Sementara itu, Ketua Pengurus Setara Institute Hendardi menyatakan penyidik kepolisian tidak boleh diskriminasi menyikapi laporan pengelola Bengkel Kafe.

“Seperti yang kerap disuarakan polisi dalam ketegangan KPK-Polri bahwa setiap laporan masyarakat mesti ditindaklanjuti,” ungkap Hendardi.

Menurut Hendardi sekalipun dugaan pelakunya oknum TNI namun operasi gabungan itu juga melibatkan unsur Polri.

Saat operasi gabungan, Hendardi mengungkapkan diduga terjadi tindak penganiayaan terhadap anggota Polri termasuk kerugian yang dialami pengusaha tempat hiburan.

Sehingga tidak ada alasan penyidik kepolisian untuk menghentikan atau mempetieskan kasus tersebut, ungkap Hendardi.

Termasuk pihak kepolisian menjamin keamanan masyarakat karena Polri memiliki otoritas dalam melindungi keamanan warga.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul mengaku akan menelusuri proses hukum laporan pengelola Bengke Kafe itu.

Sementara itu Ketua Umum PWRI disinggung terkait masalah yang terjadi terkait kasus tersebut mengatakan, Sudah sepantasnya Polri mengusut dan menidaklanjuti kasus tersebut, dan jangan dibiarkan apalagi dipetieskan.

Karena menyangkut hak asasi seseorang, terlebih korbannya adalah perwira Polri yang terbilang masyarakat pilihan bangsa Indonesia, calon pemimpin masa depan di Kepolisian", tegasnya siang tadi jumat(13/3) di ruangan kerjanya dibilangan Jakarta Timur.(dnl|dedy)


CIANJUR: Jalan Tanjakan Huut jalur Bandung-Cianjur kondisinya Rusak Parah Serta Amblas



CIANJUR- Pengguna jalan keluhkan rusaknya jalan tanjakan Huut jalur Bandung-Cianjur. Selain rusak parah, jalan amblas dan berlubang, hal ini sangat membahayakan para pengguna jalan.

Pantauan MMN.com, sampai saat ini pihak PU Binamarga belum ada tindakan untuk mengantisipasi dan perbaikan jalan tersebut. Dikatakan Maman (50), salah seorang supir truk yang biasa melintasi jalan tersebut mengeluhkan dengan kondisi jalan tanjakan Huut yang rusak parah.

“Jalan tanjakan Huut kondisi kerusakannya sudah semakin parah, padahal jalan tersebut merupakan akses utama bagai warga Cianjur Selatan menuju Bandung”, katanya kepada MMN.com, Jumat (13/03/2015).

Ditambahkan Maman, “bagaimana tidak membahayakan kondisi jalan sudah bergelombang, amblas pas posisinya di tengah-tengah tanjakan, jadi ketika mobil truk melewati tanjakan Huut harus pelan sehinga mobil tidak kuat untuk melaju. Harapan saya kepada pihak PU Binamarga untuk segera memperbaiki dan memperlebar tanjakan Huut Sukabakti Naringgul, Cianjur’, terangnya.

Hal senada disampaikan Tutang (39), salah seorang warga di Desa Sukabakti, Naringgul, Cianjur, banyaknya kendaran yang melintas meyebabkan kerusakan jalan semakin parah, apa lagi pada saat turun hujan.

“Kalau tidak segera diperbaiki jalan tanjakan Huut, saya khawatir adanya kecelakan sebab posisi jalan yang bergelombang dan amblas parahnya pas ditengah-tengah tanjakan Huut”, jelasnya.

Masih menurut Tutang, anehnya pihak PU Binamarga tidak segera memperbaiki jalan tanjakan Huut, padahal jalan ini akses bagai warga Cianjur Selatan menuju Bandung dan para wisatawan menuju pantai Jayanti.

“Mingu kemarin ada salah satu penguna jalan yang mobilnya terjungkal dikarenakan tidak kuat menanjak”, terang Tutang.(Jay) 

CIANJUR: Teror Begal Resahkan Warga Cianjur Selatan



CIANJUR- Masyarakat Naringgul-Cidaun, Cianjur Selatan, resah dengan adanya teror begal yang diduga beraksi dijalan Bandung-Cianjur, tepatnya dijalan Lewi Orok, Pangisikan kebun teh Rancabali, Bandung.

Seperti dikatakan Unang (45), salah seorang warga Balegede, Naringgul, Cianjur, mengatakan bahwa belakangan ini warga dibuat resah dengan adanya aksi teror begal.

“Warga resah dengan adanya aksi teror begal terutama para sopir dan pengendara pengguna jalan”, ujar Unang kepada MMN.com memberikan keterangan, Jumat (13/03/2015).

Masih menurut Unang, dampak dari aksi teror begal sangat terasa sekali bagi pedagang yang ada di pinggiran jalan Bandung-Cianjur. Sepinya pengunjung untuk berwisata ke Pantai Jayanti belakangan ini sangat sepi di karenakan takut dengan adanya aksi teror begal.

Solihin (35) warga Naringgul membenarkan adanya aksi kejahatan tersebut, dengan apa yang dialaminya. Dikatakan Solihin yang berprofesi sebagai penggesek kayu/ jual beli kayu menceritakan, bahwa saat dirinya berangkat untuk menjual kayu hasil olahannya dengan tujuan Bekasi, dirinya di pepet dan dihadang oleh beberapa orang dengan menggunakan mobil hitam Avanza dengan memakai penutup wajah, sekitar pukul 3 dini hari.

“Tiba-tiba mobilnya dihadang dan 2 orang mendatanginya dan meminta paksa uang sejumlah 1 juta rupiah di jalan jalur Bandung-Cianjur. Dikarenakan takut dan dikira aksi begal akhirnya uang diberikan seluruhnya yang ada pada dirinya sebesar rp 200 ribu. Padahal uang itu untuk membeli solar pa..,” ujarnya kesal.
“lampu peneranganpun saat ini sangat kurang, sehingga jalan tampak gelap dan rawan akan kejahatan”, pungkasnya.

Warga berharap dengan adanya kejadian yang menimpa beberapa korban berharap pihak berwajib khususnya Kepolisian Polres Bandung, Polsek Ciwiday dan Polsek Naringgul Cianjur untuk melaksanakan patroli dijalur tersebut supaya para penguna jalan merasa nyaman dan tenang kalau melintasi jalur itu.(Jay)

JAKARTA: Sosialisasi Harga Eceran Tertinggi Lpg 3kg Ditingkat Pangkalan



JAKARTA- Walikota Jakarta Barat Anas Effendi bersama Sudin Energi dan Perindustrian serta Hiswana Migas mengadakan sosialisasi Pergub Provinsi DKI Jakarta No.4 tahun 2015 tentang harga eceran tertinggi Lpg 3kg ditingkat pangkalan, Kamis (12/03/2015).

Dikatakan Anas Efendi agar para agen tidak boleh menaikkan harga gas Lpg seenaknya tanpa mengikuti aturan yang ada.

“Pihak Pertamina sudah diberikan keuntungan oleh Pemerintah, oleh karena itu tidak boleh dinaikkan seenaknya sendiri dan harus mengikuti peraturan yang sudah diatur melalui Pergub No.4 DKI Jakarta”, ujar Anas.

Ditegaskan Anas, bahwa Diminta agen tidak menjual Elpiji 3 kilo melebihi ketentuan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, untuk gas ukuran 3 kilo Rp16 ribu.

“Pertamina harus menyediakan stok yang cukup untuk kosumsi masyarakat Jakbar dan juga terus memantau kalau ada penyelewengan oleh oknum dalam penyalurannya agar tepat sasar”, katanya.

Humas Hiswana Migas Sukron saat diwawancarai mengatakan, sosialisasi ini dibagi dua season. Untuk hari ini hadiri sekitar 250 orang pemilik pangkalan gas elpiji yang ada di Jakbar.

“Wilayah Jakbar ada 600 pangkalan gas Lpg 3 kg dan 12 kg yang harus disuplai setiap hari yang akan melayani kebutuhan masyarakat”, katanya.

Lebih lanjut dikatakan Hiswana bahwa, “pasokan gas diwilayah Jakbar untuk saat ini cukup. Lebih dari itu pihaknya juga menghimbau para pemilik pangkalan gas Lpg subsidi 3 kg tepat sasaran pada masyarakat kecil para rumah tangga, dan bukan di kosumsi industri”, terangnya.(Dedy)


Kamis, 12 Maret 2015

JAKARTA: Kelurahan Kalideres Adakan Musrembang 2015



JAKARTA- Dalam rangka menampung aspirasi serta keluhan masyarakat dilingkungan, Dodi Ari Wibowo S.Sos selaku Lurah Kalideres yang baru dan Teguh Muldinyanto S.IP Sekretaris Kelurahan, mengajak masyarakat untuk serta aktif menyampaikan aspirasinya dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) 2015 yang diadakan diruangan serba guna Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (12/03/2015).

Turut hadir dalam Musrembang Sekretaris Camat Kalideres, Bangun Kasie Kecamatan Kalideres, Bendahara Kelurahan Yuda Kominko Eka, Kasubag Pujoko, Bimas Winarno, Babinsa Tohari, Kasatgas Pol PP Darsono, H. Amin, dan para tamu undangan Ketua RT dan RW, PKK, LMK, Karang Taruna dan Tokoh masyarakat setempat.

Di hari perdana Dodi Ari Wibowo S.Sos selaku Lurah Kalideres melangsungkan musyawarah Rencana pembangunan (Musrembang) tahun 2015, terdapat beberapa point yang menjadi masukan dari masyarakat diantaranya pentingnya normalisasi saluran air, jalan, tempat penampungan sampah, pengadaan gerobak sampah dan pembinaan bahaya narkoba.

Selain itu Dodi menyampaikan dari berbagai macam program yang di bahas dalam acara Musrembang, permasalahan dari tingkat RT dan RW.

Dikatakan Dodi, dalam acara Musrembang ini sangat diharapkan pemasukan untuk kepentingan bersama yang nantinya hasil Musrembang ini bisa diusulkan, dan mudah-mudahan dapat secepatnya direalisasikan tahun ini.

Selain mengadakan Musrembang, juga digelar lepas sambut dari Mamad SKM kepala kelurahan yang lama kepada Dodi selaku lurah Kalideres yang baru.(Dedy|Ajis)

Rabu, 11 Maret 2015

JAKARTA: Kelurahan Kalideres Akan Menindaklanjuti Adanya Protes Warga Mengenai Sekolah Swasta Santo Paulus


Sekolah Swasta Santo Paulus yang di protes warga sekitar.

JAKARTA- Menanggapi adanya protes warga Blok F RT07-RT08 RW09, Perumahan Citra 1, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, tentang keberadaan sekolah swasta Santo Paulus yang berada ditengah pemukiman warga langsung mendapat tanggapan serius dari Teguh Muldiyanto S.IP selaku Sekretaris Kelurahan Kalideres, Rabu (11/03/2015) .

Dikatakan Teguh bahwa surat pelaporan keluhan warga sudah kami terima melalui staf RW09. “Kami akan tindaklanjuti adanya laporan tersebut dan kami akan berkordinasi karena dalam hal ini adalah wewenang kasie pemerintahan”, ujarnya kepada MMN.com saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut dikatakan Teguh, bahwa memang Pemprov DKI memberikan akses untuk pengembang pendidikan memanfaatkan dan menyewa lahan fasum. Namun sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.

“Jika memang sesuai dengan aturan dan kesepakatan ya dilanjutkan, namun jika memang tidak sesuai dengan aturan, apalagi dengan adanya keluhan warga, ya kita tindaklanjuti”, pungkasnya.

Lebih dari itu menanggapi adanya pelaporan tersebut, Teguh didampingi staf kelurahan langsung survei kelokasi untuk melihat keberadaan sekolah tersebut. Namun sangat disayangkan pihak sekolah sedang tidak berada ditempat.(Dedy|Andre)

JAKARTA: Warga Antusias Dengan Operasi Pasar Beras Murah


Operasi pasar beras murah yang diadakan di RW06, Kel. Kalideres.

JAKARTA- Pemerintah melalui Bulog terus gelar operasi pasar beras murah dimasyarakat untuk menstabilkan harga.

Seperti dikatakan Ijul bagian operasi pendistribusian wilayah Jakarta Barat, bahwa pendistribusian terus dilakukan hingga beberapa hari kedepan.

“Hari ini ada sekitar 5 ton beras didistribusikan diwilayah Kelurahan Semanan, Pegadungan dan terakhir Kalideres, yang saat ini diadakan diwilayah RW06”, ujar Ijul, Selasa (10/3/2015).

“Untuk pelaksanaan operasi pasar beras murah ini diperbantukan 3 orang tenaga dan Babinsa untuk pengawalan keamanan”, terangnya.

Ani warga RW06 sangat antusias dengan adanya operasi pasar beras murah. “Saya sangat senang dengan adanya operasi pasar beras murah dari pemerintah ini, karena sangat membantu masyarakat kecil Pa...”, ujarnya kepada wartawan.(Andre|Dr)

Senin, 09 Maret 2015

JAKARTA: Keberadaan Sekolah Santo Paulus Di Keluhkan Warga Sekitar


Sekolah Santo Paulus yang dikeluhkan warga sekitar.

JAKARTA- Warga Blok F RT07-RT08 RW09 Perumahan Citra 1, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, keluhkan keberadaan sekolah Santo Paulus yang berada ditengah pemukiman warga.

Dikatakan Agatha, warga Blok F yang merasa keberatan dengan berdirinya sekolah Santo Paulus mengatakan, mengingat adanya keluhan keberatan dari warga yang tinggal disekitar lokasi tersebut yang berada ditengah lingkungan hunian, dengan sarana dan prasarana serta peruntukan yang tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai bangunan sekolah.

“Adanya aktifitas sekolah Santo Paulus dari TK, SD dan SMP sangat mengganggu kenyamanan serta ketenangan warga sekitar”, ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Agatha bahwa, sekolah tersebut tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai. “Untuk olah raga saja didepan rumah warga, apalagi bisingnya kendaraan dari siswa maupun orang tua siswa sangat mengganggu ketenangan kami”, terangnya kepada MMN.com saat dimintai keterangan.

Sama halnya yang dikatakan David bahwa, sebetulnya bangunan sekolah Santo Paulus berdiri dilahan Fasum/Fasos yang mana keterangan dari Dinas Tata Kota lahan tersebut adalah untuk taman.

“Kami sebenarnya mendukung kegiatan belajar mengajar tersebut, namun semua harus sesuai dengan aturannya, jangan sampai dengan adanya keberadaan sekolah ditengah pemukiman malah membuat ketenangan dan kenyamanan kami terganggu”, katanya.

“Harapan kami agar Pemprov DKI Jakarta dapat mempertimbangkan keberadaan bangunan tersebut dan difungsikan kembali sesuai dengan fungsinya”, pungkasnya.(Sh|Dedy)

Kamis, 05 Maret 2015

JAKARTA: Artha Graha Gelar Operasi Beras Murah se-Jabodetabek



JAKARTA- Dalam rangka meringankan beban masyarakat yang tidak mampu menyusul kenaikan harga beras belakangan ini, Artha Graha menggelar operasi beras murah se-Jabodetabek, Kamis (5/3/2015).

Dikatakan Anas Latief bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian Artha Graha. “Sekitar 100 titik serentak dilaksanakan operasi beras murah oleh Artha Graha di wilayah Jabodetabek, mulai hari ini dan untuk dua hari ke depan”, ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Anas, bahwa penjualan beras murah ini dilakukan sebagai kepedulian kami terhadap masyarakat.

“Mudah- mudahan bisa membantu meringankan beban bagi masyarakat kecil yang dampak dari kenaikan harga beras belakangan ini. Adapun penjualan beras murah hari ini untuk membantu masyarakat yang tidak mampu seperti satpam, office boy, teknisi, karyawan, tukang ojek, dan juga warga masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan kantor Artha Graha se-Jabotabek”, katanya. (Dedy)

DAERAH: Sekdes Desa Matangaji Kangkangi Undang Undang KIP



KUNINGAN- Menanggapi ketidak transparan Sekdes Desa Matangaji dan tidak melibatkan Kaur Ekbang dalam pelaksanaan program Prona sangat disayangkan banyak kalangan masyarakat dan Lembaga.

Menanggapi hal tersebut, Yayah Rokayah selaku bendahara LPKSM KOMNAS LKPI Cabang Kuningan menduga adanya ketidak selarasan antara Kaur Ekbang dengan Sekdes di Desa Matangaji.

“Seharusnya dalam pelaksanaan program Prona, Kaur Ekbang dilibatkan karena Kaur Ekbang lebih paham mengenai proses pembuatan sertifikat, dan diduga kuat bahwa Jono selaku Sekdes ada main anggaran pungutan dari masyarakat yang mendapatkan program Prona. Pasalnya, kenapa dia enggan menyebutkan siapa-siapa saja masyarakat yang mendapatkan program Prona dan berapa bidang yang di dapat diDesanya??? Jelas Jono kangkangi undang-undang KIP”, terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Yayah, “kalau kita menelaah Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional; bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik “, jelasnya.(Fajar)

DAERAH: Sekdes Desa Matangaji Tidak Transparan, Dan Kangkangi Undang Undang KIP



KUNINGAN- Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) adalah salah satu bentuk kegiatan legalisasi asset dan pada hakekatnya merupakan proses administrasi pertanahan yang meliputi adjudikasi, pendaftaran tanah sampai dengan penerbitan sertipikat atau tanda bukti hak atas tanah dan diselenggarakan secara massal.

PRONA dimulai sejak tahun 1981 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 189 Tahun 1981 tentang Proyek Operasi Nasional Agraria. Berdasarkan keputusan tersebut, penyelenggara PRONA bertugas memproses pensertipikatan tanah secara masal sebagai perwujudan dari pada program Catur Tertib di Bidang Pertanahan.

PRONA merupakan salah satu wujud upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan ekonomi lemah sampai dengan menengah. Biaya pengelolaan penyelenggaraan PRONA, seluruhnya dibebankan kepada rupiah murni di dalam APBN pada alokasi DIPA BPN RI. Sedangkan biaya-biaya yang berkaitan dengan alas hak atau alat bukti perolehan/penguasaan tanah, patok batas, materai dan BPHTB/PPh menjadi tanggung jawab Peserta PRONA.

Pantauan MMN.com, masyarakat Desa Matangaji yang mendapatkan program Prona masih tidak paham bahwa program tersebut gratis.

“Ketika pihak BPN Kabupaten Kuningan sosialisasi program prona memang gratis, tapi dilain waktu kami ada rapat di Desa berbicara mengenai program prona ternyata ada pungutan sebesar 1 Juta”, ungkap salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Menanggapi hal itu Rusnandi selaku Kaur Ekbang Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, menuturkan bahwa mengenai program Prona yang sekarang saya tidak tahu menahu karena saya tidak di libatkan dalam kegiatan juga pelaksanaannya.

Dikatakan Rusnandi bahwa, “sepengetahuan saya masyarakat Desa Matangaji yang mendapatkan program prona tersebut bagi yang belum memiliki akta di pungut 1 juta, karena memang benar salah satu syarat untuk menjadi sertipikat harus ada akta dulu, pihak instansi manapun akan menolak kalau pembuatan sertipikat tanpa ada akta dulu”, ujarnya.

“Silahkan konfirmasi sajah ke Jono selaku Ketua pelaksana program prona, dia juga menjabat Sekdes di Desa Matangaji”, katanya.

Menanggapi hal ini Jono selaku Ketua pelaksana program Prona dan juga Sekdes Desa matangaji menjelaskan, bahwa adanya program prona di Desa Matangaji belum kami sosialisasikan lebih jauh ke masyarakat.

“Belum pasti berapa yang akan di pungut, karena di sini kita tidak bikin akta walaupun pemohon masih leter C, tapi langsung ke seripikat”, ungkapnya.

Ketika disinggung berapa masyarakat yang dapat program Prona di Desanya, dan siapa-siapa warga yang mendapat program Prona, Jono bungkam enggan mengatakannya.(Fajar)

DAERAH: Perawat Buka Prektek Diluar Daerah Diduga Tanpa Legalitas



KUNINGAN- Telah dijelaskan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 17 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat, Peraturan Menteri Kesehatan tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat.

Surat Izin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan berupa praktik mandiri.

Namun hal diatas tidak berlaku untuk RD, seorang pegawai UPTD Puskesmas Pasawahan yang diduga membuka praktek di luar Kabupaten Kuningan yaitu di Kabupaten Majalengka tanpa ijin.

RD ketika dikonfirmasi MMN.com ditempat kerjanya di Uptd Puskesmas Pasawahan mengenai SIPP (Surat Izin Praktik Perawat), bungkam seribu bahasa dan enggan untuk berkomentar.

Selang beberapa lama RD menelepon seorang yang diketahui bernama Trisno selaku Ketua YAPERNIK Kabupaten Majalengka.

Dikatakan Trisno kepada MMN.com melalui via telepon, “jangan ganggu anak buah saya, karena saya sudah berkomitmen dengan anak buah saya. Silahkan awak media datang ke Majalengka dan temui saya”, pungkasnya, Selasa (3/3/2015).

Hal ini menjadi pertanyaan besar, sejauh mana pengawasan Dinas terkait dalam memonitor pelaksanaan praktek dan legalitas.

Padahal sudah jelas bahwa setiap perawat yang menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan di luar praktik mandiri wajib memiliki SIKP dan setiap perawat yang menjalankan praktik keperawatan di praktik mandiri wajib memiliki SIPP. SIKP dan SIPP dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dan berlaku untuk 1 (satu) tempat. (Fajar)

Selasa, 03 Maret 2015

DAERAH: Jalan Abdul Rahman Saleh, Rusak dan Berlubang



TANGERANG – Kondisi jalan Abdul Rahman Saleh, Kelurahan Juru Mudi Lama, sangat memprihatinkan. Pasalnya sepanjang jalan selain tergenang air, jalan rusak dan berlubang.

Pantauan MMN.com, selain jalan rusak dan berlubang, genangan air akibat tidak berfungsinya drinase. Padahal jalan tersebut banyak dilalui para pengendara sepeda bermotor.

Lubis salah seorang pengguna jalan, berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak agar tidak memakan korban jiwa.

“Hujan kecil saja air sudah menutupi jalan, apalagi hujan besar???, dan saya pernah terjatuh ketika melintas karena ada lubang”, ujarnya kepada MMN.com, Selasa (3/3/2015).

Hal senada dikatakan Koh Akuang (60) bahwa jalan ini sudah cukup lama rusak dan belum ada perhatian dari pemerintah.

“Sudah cukup lama jalan ini rusak, hujan kecil saja jalan sudah banjir...apalagi hujan besar, air sudah pasti menggenangi rumahnya”, ucapnya.

Dikatakan Akuang, “harapan kami Pemkot Tangerang bisa segera memperbaiki walaupun hanya sebatas penambalan yang rusak, dan juga ada perbaikan saluran air biar berjalan lancar”, harapnya.(Dy)

RAGAM: Batu Akik Naringgul Cianjur Selatan, Siap Ramaikan Pasaran



CIANJUR- Fenomena batu akik tengah mewabah, hal itu membuat perkembangan batu akik makin marak dan digemari. Seperti perkembangan batu akik dikawasan Naringgul, Cianjur Selatan, tidak kalahnya bagusnya dengan batu akik yang lainnya.

Mulai dari batu akik bongkahan yang berasal dari pelosok kampung yang ada di Kecamatan Naringgul. Beragam jenis batu akik yang bisa didapat di Kecamatan Naringgul, seperti Pancawarna, Lavender, Jasper Merah, Belk Aren, Hijau Cincau dan lainnya.

Seperti dikatakan Solihin, salah satu pengusaha batu akik asal Naringgul, sebenarnya batu mulya atau akik di daerahnya tidak kalah bagusnya dengan batu akik di daerah lain. Contohnya seperti batu akik yang ada di Balaegede, Nagrak Wagunsari, Mekarsari dan Wanasari.

Lebih lanjut dikatakan Solihin,” harapan saya fenomena batu akik ini akan lebih lama bertahan, selain itu diharapkan ada perguliran ekonomi yang tidak hanya dinikmati pembuat dan pengosok, tapi juga di daerah yang menghasilkan bahan baku jadi nilai tambah didapat dari masyarakat khususnya di Naringgul, Cianjur Selatan”, ungkapnya.

Sama halnya dikatakan Nana, salah satu pembuat atau penggosok batu akik berharap, semoga dengan dieksposnya mengenai batu akik yang ada di Naringgul, Cianjur, bisa menarik para pembeli yang dari luar daerah.

“Batu akik Naringgul tidak kalah bagusnya dengan batu-batu akik yang ada di daerah lain, dan batu akik Naringgul siap dipamerkan”, ujarnya.(jay)

Senin, 02 Maret 2015

JAKARTA: Penertiban PKL Dikawasan Ruko Daan Mogot Baru, Ada Apa???



JAKARTA– Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Kalideres menggelar penertiban kepada semua Pedagang Kaki Lima (PKL) liar dikawasan Ruko Daan Mogot Baru, Jakbar, Senin (2/3/2015).

Tenyata, penertiban oleh Satpol PP itu menuai protes dari para pedagang. Pasalnya Kordinir PKL meminta agar diberikan kebijaksanaan mengingat nasib para pedagang yang kebanyakan warga tidak mampu dan pengangguran.

Dikatakan Kordinir PKL Laut, penertiban ini sangat dirasakan dampaknya kepada seluruh pedagang.

“Kami hargai dengan adanya penertiban ini karena memang sudah menjadi wewenang pemerintah, namun selama ini pihak pengelola tidak pernah mengeluhkan dengan adanya keberadaan PKL”, ujarnya kepada MMN.com saat dimintai keterangan.

Lebih lanjut Laut mengatakan, “Sempat ada kabar bahwa sebelumnya dari pihak kepengurusan RW 17 meminta kordinasi dengan jumlah yang fantastis, namun tidak diberikan mengingat tidak adanya anggaran. Ini menjadi tanda tanya besar dengan adanya penertiban ini”, terangnya.

Salah satu pedagang juga mengatakan kurang setuju dengan adanya penertiban ini. Karena dia dan pedagang lainnya yang berjualan butuh makan. Kecuali disediakan tempat penjualan yang pasti kepada semua PKL dan lokasi yang tepat. Sehingga semua orang akan mengikuti aturan tersebut.(Dedy)

JAKARTA: Langgar Perda, Lapak PKL Diangkut Satpol PP



JAKARTA- Pedagang kaki lima (PKL) liar di kawasan Ruko Daan Mogot Baru, Kelurahan Kalideres, Jakbar, ditertibkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Senin (2/3/2015).

Darsono Kasatpol PP Kelurahan Kalideres mengatakan bahwa, penertiban dilakukan karena banyak PKL yang tidak mematuhi perda.

“Pemerintah sudah memberi toleransi berupa izin menjual tetapi harus sesuai dengan ketentuan”, ujar Darsono kepada MMN.com saat dimintai keterangan.

Lanjut Darsono, “toleransi yang diberikan pemerintah kurang diindahkan oleh PKL. Dengan demikian, Satpol PP mengambil langkah tegas berupa penyitaan gerobak milik PKL yang tinggal di pinggir jalan, gerobak tersebut nantinya akan dikembalikan setelah diurus oleh si pemilik”, jelasnya.

Dodi Ari Wibowo S. Sos, Lurah Kalideres mengatakan, penertiban dilakukan dalam rangka penegakan Perda nomor 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum.

Dodi menegaskan, penertiban akan terus dilakukan sebagai bentuk penegakan Perda terkait ketertiban umum di wilayahnya. Khususnya di lokasi yang sudah ditetapkan sebagai jalur bebas PKL dan hal-hal lain yang dapat mengganggu ketertiban umum.

"Siapapun yang melanggar aturan sesuai Perda tersebut akan kita tertibkan," ujarnya.(Dedy) 

DAERAH: PT Tonggak Ampuh Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan Yang Menimpa Pekerjanya



CIANJUR- Kecelakaan yang menimpa seorang pekerja PT Tonggak Ampuh yang masuk ke jurang sedalam 70 meter di Tanjakan Kampil Pasagi Tunggul, Kp. Pasagi Wanasari Naringgul, sangat mengejutkan rekanan seprofesinya.

Hal ini dikatakan Tedy alias Beben (45), salah satu teman korban yang sama bekerja di PT Tonggak Ampuh, tidak menyangka dengan peristiwa yang dialami temannya.
Dikatakan Tedy, pemberangkatan dari Bogor menuju Naringgul, Cianjur,  sebanyak 6 unit mobil yang membawa tiang listrik.

“3 mobil menuju arah Pancalan Pasagi dan yang 3 lagi menuju Awisewu. Saya ikut rombongan yang ke Awisewu, jadi saya tidak tahu pada saat kejadian kecelakan karena saya ikut rombongan yang ke Awisewu Wanasari”, ujarnya kepada MMN.com saat dikonfirmasi.

Menanggapi kecelakaan yang menimpa pekerjanya, Ayub perwakilan PT Tonggak Ampuh sudah mewanti-wanti kepada semua supir seandinya melihat kondisi jalan sudah tidak memungkinkan untuk bisa dilalui mobil yang besar tiang diturunkan saja dan jangan di paksakan.

“Memang serba salah posisi sopir, seandianya tidak menuruti permintaan panitia untuk tidak mengantarkan tiang listrik sampai tempat takut surat jalan tidak ditanda tangani. Masalah kecelakan ini sudah kami selesaikan secara musyawarah dengan keluarga korban dan pihak kami bertanggung jawab sepenuhnya dan akan memberikan santunan”, ujar Ayub.

Lebih lanjut dikatakan Ayub, bahwa pengiriman tiang listrik untuk pemasangan listrik dibeberapa Desa dan bersumber dari anggaran APBN 2015 yang dilaksanakan PT Tonggak Ampuh sebagai pemenang tender.

Dugaan sementara kecelakaan ini karena kelalaian sopir dan selanjutnya kecelakaan ini ditangani Polsek Naringgul, Cianjur. (Jay|Dr)

DAERAH: Truk Pengangkut Tiang Listrik PT Tonggak Ampuh Masuk Jurang



CIANJUR- Satu orang tewas ditempat akibat truk Colt Diesel bernopol AB 9481 ME yang membawa tiang listrik milik PT Tonggak Ampuh masuk ke jurang sedalam 70 meter di Tanjakan Kampil Pasagi Tunggul, Kp. Pasagi Wanasari Naringgul, Cianjur, Sabtu (28/2).

Diketahui korban meninggal atas nama Jajang Ahmad Komarudin (32), asal Kp. Saar Sukamulya, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Rencananya Jajang akan ikut serta dalam pemasangan tiang listrik di Desa Wanasari. Namun malang, nasib Jajang belum sempat melaksanakan tugasnya mobil yang ditumpanginya masuk kedalam jurang.

Supriadi Dodo (51), sopir asal Bandung menjelaskan kronologis kecelakaan kepada MMN.com bahwa rencananya tiang listrik akan diantar ke lokasi proyek di Pancalan Wanasari Naringgul, namun tiba-tiba mesin mobil mati.

“Saat di tengah-tengah tanjakan saya kaget dan terkejut karena mesin mobil mendadak mati, ditambah lagi hujan cukup deras”, ujarnya kepada MMN.com saat dimintai keterangan.

Dikatakan Supriadi bahwa, “pada saat mesin mati, saya membantingkan setir ke kanan supaya bisa diganjalkan ke tebing. Namun upayanya tidak berhasil, bahkan balok yang mengganjal ban belakang tidak mampu menahan mobil dan akhirnya mobil mundur dan masuk ke jurang hingga saya tidak sadarkan diri”, terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Supriadi, “sebenarnya saya sudah tidak sanggup membawa mobil dengan cuaca yang kurang bersahabat, namun panitia memaksa supaya mobil yang membawa tiang listrik harus sampai ketempat tujuan”, katanya.(Jay|Dr)
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com